Jumlah penerima Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidik
Misi) akan ditingkatkan dari 92.000 mahasiswa penerima menjadi 150.000
mahasiswa pada 2013. Penambahan jumlah penerima beasiswa ini agar
semakin banyak mahasiswa miskin yang bisa berkuliah di perguruan tinggi
negeri.
"Sasaran lebih jauh, agar jeratan kemiskinan bisa diputus
melalui pendidikan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad
Nuh saat berdialog dengan mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi di
Universitas Negeri Manado, Minahasa, Sulawesi Utara, Sabtu (24/11/2012).
Menurut
Mendikbud, saat diluncurkan pada 2010, jumlah penerima beasiswa Bidik
Misi baru 20.000 orang. Masing-masing mahasiswa menerima Rp 400.000
untuk biaya kuliah dan Rp 600.000 per bulan untuk biaya hidup.
"Beasiswa Bidik Misi meliputi biaya hidup agar mahasiswa tidak putus pendidikannya di tengah jalan," kata Nuh.
Setelah
dievaluasi dan hasilnya bagus, kata Nuh, tahun 2011 jumlah penerima
diperbanyak menjadi 30.000 mahasiswa. Saat ini sekitar 90.000 mahasiswa
penerima beasiswa Bidik Misi. Tahun 2013 ditargetkan menjadi 150.000
mahasiswa.
Karena khawatir beasiswa untuk mahasiswa miskin ini
dihapus, kata Nuh, kewajiban memberi kesempatan bagi calon mahasiswa
miskin masuk perguruan tinggi negeri (PTN) diatur dalam peraturan
pemerintah. Kini dikuatkan lagi dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi,
sehingga beasiswa ini bisa terus berlangsung.
"Beasiswa ini tidak bisa dihapus, karena jika ingin dihapus harus berhadapan dengan pemerintah dan DPR," kata Nuh.
Rektor
Universitas Negeri Manado Phioteus EA Tuerah mengatakan, sekitar 1.600
penerima beasiswa di PTN yang dipimpinnya, sebagian besar berprestasi
bagus, sehingga jumlah penerima diusulkan untuk ditambah.
Sumber : KOMPAS.com
mohon maaf saya ingin bertanya, jikalau dalam masa kuliah libur masih kah setiap maha siswa dapat biaya hidup yg tersebut diatas?
ReplyDeletesaya ingin menyampaikan satu saran yg selalu ada dibenak saya,
yang saya tau beasiswa BM itu untuk anak-anak pintar yang notabenenya kurang mampu dalam hal biaya selama saat dan selama kuliah,
lantas bagaimana orang-orang yang tidak mampu tetapi dia tidak pintar atau katakanlah pintarnya hanya rata-rata, dan mereka sangat mengiginkan untuk kuliah.
sementara untuk mendaftar beasiswa BM nilai harus minimal sekian, lantas bagaimanakah nasib orang2 miskin yang nilainya kurrang dari yang dipersyaratkan agar bisa mendapatkan gratis kuliah dari pemerintah? sementara untuk mendaftarkan diri saja tidak masuk dalam kriteria.
sebenarnya itu menurut saya kurang efektif karena masih adanya diskriminasi intelektual.,
karena tidak smua orang miskin itu pintar.
terimakasih..^^