Haul K.H. Hasbullah ke-38 Kembang

Seiring datangnya bulan Muharram 1434 H, umat Islam menjadikan bulan Muharam ini sebagai momentum kebangkitan umat Islam di dunia. Banyak perjuangan para Nabi yang menjadikan sumber inspirasi dan motivasi untuk bangkit mengejar ketertinggalan dan kemunduran dari segala bidang. Dalam konteks ini, ulama adalah sosok pewaris para nabi dalam membumikan visi dan misi perjuangannya di tengah umat sampai akhir zaman.

Perjuangan para ulama perlu diteladani oleh umat Islam. Salah satu ulama yang patut diteladani adalah Syekh KH Hasbullah yang berasal dari desa Kembang, kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Beliau dilahirkan dari keluarga petani yang pada dasarnya orang tuanya kurang faham dengan pendidikan, nama kecil beliau adalah Karjan, semenjak beliau jadi santri di pondok pesantren diganti menjadi Hasbullah. Sebagai sosok kharismatik, beliau sangat dihormati oleh setiap orang. Ibadahnya, akhlaknya, muasyarohnya dengan sesama makhluk Allah mencerminkan begitu dalam penghayatannya tentang agama ini.

Kehadirannya laksana mata air yang tidak pernah kering. Beliau terasa mengayomi, melindungi, dan memancarkan aura kebeningan hati. Beliau pula orang yang pertama kali mendirikan lembaga pendidikan di Desa Kembang dengan nuansa pondok pesantren.  Pada saat awal mendirikan pondok pesantren tidak sedikit masyarakat yang menentang, karena pada masa itu masih banyak masyarakat yang kurang memahami arti pentingnya pendidikan.

Terkait dengan KH. Hasbullah, meski beliau sudah wafat 38 tahun yang lalu namanya masih selalu dikenang oleh masyarakat sekitarnya, pepatah mengatakan “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama”.

Haul diperingati pada 10-15 Muharam. Banyak kegiatan dilakukan untuk merayakannya, mulai dari peserta didik yang dibawah naungan Yayasan Pengembangan Madarijul Huda dan Masyarakat desa Kembang pada umumnya.

Untuk memeriahkan Haul KH Hasbullah tersebut setiap jenjang yang dibawah naungan Yayasan Pengembangan Madarijul Huda mengadakan kegiatan diantaranya :

1. Tingat RA

• Lomba menyanyi
• Lomba mewarnai
• Lomba Qiro'atul Qur'an (Surat-surat Pendek)

2. Tingkat MI

• Lomba Pidato
• Lomba Qori'

3. Tingkat MTs

• Pertandingan bola Volly
• Drama
• Bulu tangkis
• Catur
• Lomba Membaca kitab kuning 

4. Tingkat MA

• Lomba Mapel UN antar MTs se-kawedanan
• Lomba pidato (BHS. Arab dan Inggris) antar MTs. Sekawedanan
• Pertandingan Bola Volly antar MA sekawedanan

5. Tingkat SMK

• Bazar hasil karya siswa SMK
• Lomba melukis tempat sampah antar SMP/MTs
• Service Gratis Sepeda Motor

6. Masyarakat

• Tahlil masyarakat
• Tahtimul Qur'an Bil Ghaib dengan 15 Hafidz (orang yang hafal Al-Qur'an)
• Tahtimul Qur'an Bil Al-nadhar peserta 750 orang/ 30 hataman
• Burdahan se-Kecamatan Dukuhseti
• Pengajian Umum

Kegiatan yang juga ditunggu masyarakat sebagai puncak acara dari semuanya adalah Karnaval yang diikuti para siswa dan siswi  Yayasan Pengembangan Madarijul Huda Kembang, yang jumlahnya kurang lebih 1.500 siswa serta Group Marching Band dari berbagai kota.

 Dalam acara karnaval ini dijadikan sebagai ajang unjuk kreativitas para siswa untuk mengenalkan hasil-hasil karya siswa kepada masyarakat.
Karnaval dalam acara Haul juga bertujuan mengajari manusia untuk menggalang kerja sama, kebersamaan, dan kekompakan dengan menyingkirkan fanatisme.

Haul yang sarat makna ini membuktikan efektivitas perjuangan tokoh besar itu dalam menyebarkan pesan agama Allah di muka bumi ini, sekaligus mampu menjadi perekat komunitas sosial.